Jumat, 22 April 2011

Hari Pendidikan 2011

HARDIKNAS 2011 

Ada berbagai cara yang dilakukan masyarakat untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei. Ada yang memperingatinya dengan kegiatan formal, seperti upacara bendera, seminar dan diskusi, serta ada pula yang memperingatinya dengan berbagai aksi unj
uk rasa.
Mereka yang berunjuk rasa bermacam-macam pula, ada mahasiswa, guru bantu, bahkan anak-anak SD pun ikut pula berdemo ria menyuarakan berbagai keprihatinan yang menerpa dunia pendidikan di tanah air.
Di Kota Balikpapan misalnya, Hardiknas diwarnai dengan aksi unjukrasa damai para guru bantu yang menunding bahwa dalam penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di "Kota Minyak" itu telah terjadi kecurangan.
Di Lampung, belasan siswa sekolah dasar (SD), turut mewarnai Hardiknas dengan melakukan aksi di Tugu Adipura Bandarlampung.  Siswa SD itu membawa kertas karton yang berisi berbagai tuntutan seputar pendidikan, khususnya menganai minimnya anggaran pendidikan di provinsi itu.
Selain, itu ada pula yang kreatif memperingati Hardiknas dengan menggelar Drama musik kolosal yang melibatkan ratusan siswa-siswi SD hingga SMA. Kegiatan ini berlangsung di kota Malang. Drama kolosal tersebut merupakan satu bentuk pengejawantahan dari prestasi yang diraih oleh siswa-siswi di daerah itu.
Insiden tak sedap juga mewarnai Hardiknas. Di Makasar lima orang pelajar SMU Negeri 11 Makassar, dikeroyok sejumlah pemuda usai peringatan Hardiknas. Pengeroyokan ini dilakukan mantan siswa SMUN 11 yang dipecat karena sering berbuat brutal. Lima siswa ini pun terpaksa dirawat di rumah sakit.
Begitulah sekelumit warna-warni peringatan Hardiknas di tanah air. Peristiwa-peristiwa tersebut agaknya bisa menjadi gambaran dinamikan pendidikan di negeri ini. Ada yang positif, ada yang negatif. Ada harapan, ada pula keputusasaan. Ada kreativitas, ada pula yang destruktif.
Dengan kata lain masih banyak 'PR' yang harus diselesaikan pemerintah dan berbagai stake holder pendidikan. Biaya pendidikan yang masih belum terjangkau seluruh lapisan masyarakat, kesejahteraan guru yang masih memprihatinkan, kurikulum pendidikan yang masih amburadul, serta sarana dan prasaran pendidikan yang jauh di bawah standar, merupakan masalah krusial yang hingga kini masih menjadi awan gelap dunia pendidikan kita.
Bagi kita di Lampung, nasib dunia pendidikan memang relatif lebih baik dari sejumlah daerah di tanah air. Kesejahteraan guru sudah jauh lebih baik dibanding beberapa tahun lalu, meski belum merata di seluruh pelosok Lampung. Pemprov Lampung dan kabupaten kota juga punya perhatian yang cukup baik untuk memajukan pendidikan di daerah masing-masing. Memang belum bisa memuaskan semua pihak karena pendidikan memang relatif baru beberapa tahun belakangan menjadi fokus pembangunan.
Secara akademik, prestasi pendidikan di Lampung juga membanggakan. Siswa-siswi di Lampung banyak yang berhasil menjadi juara dalam berbagai iven lomba tingkat nasional dan internasional. Pada Ujian Nasional tahun lalu pun Riau berada di posisi yang baik.
Terlepas dari berbagai prestasi tersebut, kita juga tak boleh menutup mata berbagai kekurangan yang masih terjadi di dunia pendidikan kita. Seringnya terjadi proyek bermasalah di dinas pendidikan, adanya kecurangan dalam perekrutan guru, hingga masih banyaknya sarana dan prasarana sekolah yang rusak di wilayah pinggiran, harus terus diperbaiki oleh Pemprov dan pemerintah kabupaten kota.
Yang tidak kalah pentingnya, bagaimana menciptakan institusi pendidikan yang mampu menelurkan manusia-manusia yang tidak hanya pintar, tapi juga bermoral dan berakhlak mulia. Ada keresahan sejumlah kalangan melihat dunia pendidikan kita yang semakin terkontaminasi nilai-nilai kehidupan pragmatis yang terjadi dalam kehidupan sosial sehari-hari. Budaya instan, manipulasi, dan politisasi pendidikan semakin menggejala. Dan sekolah tak mampu meredam virus itu karena di luar sekolah, kita turut meracuni anak-anak kita dengan nilai-nilai keduniawian yang semu dan memabukkan. 


"SALAM PENDIDIKAN BUAT ANAK INDONESIA" 

http://tarasatria.multiply.com/journal/item/15

1 komentar:

  1. selat hari pendidikan nasional 2011 semoga pendidikan indonesia semakin maju

    BalasHapus